Drone

Sejarah Drone

Pertama, drone atau kendaraan udara tak berawak (UAV) dikembangkan untuk keperluan militer. Namun, dengan berkembangnya teknologi drone dengan berbagai perangkat dan ukuran, penggunaan drone merambah ke berbagai bidang seperti fotografi, pertanian, keamanan, dan pendidikan (penelitian dasar). Kisah penggunaan pertama drone adalah pada 22 Agustus 1849, selama Perang Dunia II, ketika Austria menyerang kota Venesia Italia dengan balon tak berawak yang sarat dengan bahan peledak. Pada 12 September 1916, bom terbang itu dikenal sebagai pesawat otomatis Hewitt-Sperry. Penggunaan kendaraan yang dikendalikan radio dalam kendaraan udara tak berawak pertama kali dikembangkan di Inggris pada tahun 1931. Dengan kata lain, itu adalah ratu peri yang dikendalikan radio oleh Peri IIIF.

Pengertian

Drone adalah pesawat tanpa pilot. Pesawat ini dalam kendali Program komputer yang dirancang atau secara otomatis oleh Remote control oleh pilot di darat atau di dalam kendaraan yang lain. Awalnya, UAV adalah pesawat yang dikendalikan dari jarak jauh. Namun, sistem otomasi sekarang digunakan secara luas. perkembangan Teknologi pembuatan drone juga secara bertahap diterapkan untuk kebutuhan Masyarakat madani khususnya di bidang ekonomi, industri dan logistik. Dunia bisnis,
Drone digunakan dalam berbagai layanan seperti pengawasan Infrastruktur, pengiriman parsel, pemadam kebakaran hutan, eksplorasi Bahan tambang, pemetaan kawasan pertanian, pemetaan kawasan industri.

baca juga:INILAH 3 ROBOT CANGGIH YANG BISA BANTU PEKERJAAN MANUSIA

KOMPONEN

1. Flight Controller 

Flight controller adalah mikrokontroler yang dikendalikan quadcopter dengan fungsi yang kompleks. Fungsi dari flight controller ini adalah untuk mengatur kecepatan motor, menstabilkan drone dan menjaga ketinggian. Selain itu, pengendali lalu lintas udara menerima perintah dan masukan dari pilot. Pengontrol penerbangan memiliki komponen pendukung bawaan seperti sensor GPS dan kompas. Fungsi utama dari flight controller adalah untuk mengontrol semua gerakan seperti yaw, roll, pitch dan ketinggian. Seperti penelitian ini, penulis menggunakan pengontrol penerbangan dengan pengontrol penerbangan Pixhawk.

2. Motor 

Motor merupakan komponen utama untuk menggerakkan quadcopter. Rotasi ini memungkinkan quadcopter untuk terbang. Pemilihan motor harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda, karena jenis motor yang berbeda menghasilkan fungsi yang berbeda pula. Motor quadcopter menggunakan KV = RPM/Volt, dan besarnya KV berbanding lurus dengan kecepatan motor (RPM). Nilai KV yang lebih rendah menghasilkan kecepatan yang lebih lambat dan torsi atau langkah yang lebih tinggi. Kebalikannya juga benar. Jumlah putaran rotor menentukan jumlah torsi yang dihasilkan. Semakin tinggi kecepatan rotor, semakin tinggi torsi, dan sebaliknya jika kecepatannya rendah..

3. Propeller

Baling-balingnya mirip dengan sayap burung yang menerbangkan quadcopter, tetapi termasuk bilah yang berputar atau bilah yang berputar. Mekanisme dari alat ini adalah mengubah putaran menjadi gerak penggerak. Ada dua jenis baling-baling, searah jarum jam (CW) dan berlawanan arah jarum jam (CCW), tergantung pada arah putaran dan arah angin. Dan bahan yang digunakan bermacam-macam, seperti plastik, karbon dan kayu.

4. Electronic Speed Controller

ESC adalah perangkat yang bertindak sebagai driver motor brushless yang mengontrol kecepatan dan arah putaran. Selain itu, tugas ESC adalah mengubah tegangan DC menjadi arus AC tiga fasa dan mengirimkannya ke motor. ESC ini terhubung langsung ke baterai dan pengontrol penerbangan melalui kabel yang terdiri dari sinyal dan ground. Komponen ini sangat penting untuk mencegah motor dari kerusakan. Jenis dan level amp pada ESC ini bermacam-macam, mulai dari minimal 12A hingga ratusan amp, tergantung kebutuhan Anda. Biasanya tergantung dari ukuran motor yang digunakan. Ada dua jenis ESC. Salah satunya adalah Opto ESC, yang tidak memiliki output 5V tambahan, dan terakhir adalah UBECE SC, yang memiliki output 5V dan dapat digunakan sebagai sumber listrik.

5. Frame 

Frame adalah bagian dari rangka atau badan quadcopter, tulang atau penyangga semua komponen quadcopter, dan semua komponen tersebut dihubungkan sehingga komponen-komponen tersebut dapat terintegrasi dengan baik dalam rangka ini.

6. Battery

Karena baterai merupakan sumber energi utama bagi quadcopter, maka penggunaannya sudah tepat dan harus memenuhi persyaratan melalui analisis dan perhitungan sebelumnya. Untuk mencapai hasil yang optimal selama penerbangan dengan mencapai waktu terbang yang maksimal. Jenis yang digunakan adalah jenis LiPo atau lithium polymer.

7. Radio Transmitter dan Reciever 

Pemancar dan penerima radio merupakan pengontrol quadcopter yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Biasanya, itu termasuk dalam kendali jarak jauh (remote control).

8. Power Distribution Board (PDB)

Papan distribusi (PDB) digunakan untuk mendistribusikan daya ke quadcopter dan menyediakan cara yang lebih bersih untuk menghubungkan baterai ke ESC.

9. Sensor

Ini adalah perpanjangan dari quadcopter yang digunakan untuk mendeteksi perubahan fisik dan kimia. Sensor yang umum digunakan adalah anemometer, GPS, barometer, dll.

Macam-macam Drone

Drone Racing

drone racing lebih dominan ke arah kecepatan karena ukuranya yang lebih kecil dari drone rakit. drone ini mapu terbang dengan kecepatan yang lebih tinggi untuk terbang. drone racing lebih susah di control atau di kendalikan karna lebih agresif

Drone Rakit

leih dominan ke arah keseimbangan karena bentuknya yang lebih besar dan kecepatanya lebih rendah dari drone racing. drone ini bisa di rakit dengan bentuk sesuai ke inginan. drone rakit lebih setabil ketika di kendalikan dan tidak agresif

kunjungi juga: https://racer-robot.id/